Setelah menelusuri dan banyak bertanya, ternyata masih banyak yang nggak tau dan paham tentang Gerakan Cinta Anak Tani atau yang lebih sering disingkat GCAT.
Simplenya GCAT itu adalah kita membuat beasiswa untuk anak petani. Kita yang ngasih pembinaan sekaligus mencari donatur untuk beasiswa setiap bulannya. Kita yang peduli dan terjun langsung bersama-sama membangun karakter pemuda berbasis pertanian untuk diri sendiri maupun adik-adik penerima beasiswa.
Program beasiswanya gimana?
Yg jelas programnya keren banget, kurikulum sudah jadi dengan dasar yang dibuat kaka Beasiswa aktivis 1 (Ka Ari santoso dan kawan). Pembinaan setiap 2 minggu sekali yang terdiri dari pertanian, value, persiapan ke universitas dan akademik. Penugasannya bermacam-macam dari buat blog, belajar buat email, kegiatan peduli lingkungan, dan membuat taman di sekolahnya.
Selain itu, anak petani juga disupport insentif setiap bulannya dan diberi kemudahan jalan ke universitas seperti informasi tentang jurusan dan diarahkan dalam kelompok kecil untuk curhat langsung ke narasumber serta diberi kemudahan mendapat beasiswa. Contohnya Rizky (sekarang angkatan 50 Silvikultur IPB) yang ingin masuk ke fakultas kehutanan yang bisa nanya-nanya langsung ke kakak dari fahutan yang tergabung di volunteer. Lalu, diberi kemudahan juga mencari beasiswa misalnya direkomendasikan untuk diutamakan mendapatkan Bidik Misi.
Dananya darimana?
Ada fundriser yang rajin dan keren. Setiap awal bulannya kita keliling ke donatur. Kita juga punya rekening supaya donatur bisa langsung ngirim sedekah atau infaknya. Ada yang tertarik jadi donatur? Mau mahasiswa (yang sudah punya penghaslan atau belum), dosen, pengusaha, petani, dan lain-lain, sila kirim ja ke rekening GCAT ya...
Tim Pembinaan gimana?
Pastinya nggak kalah keren. Pembinaan langsung ke sawah dan pokoknya dibuat sekreatif mungkin. Terus kalau pembinaan semuanya boleh ikut, mau volunteer atau pengelolanya.
Bingung sama istilah volunteer dan pengelola?
Jadi begini, pengelola adalah penerima beasiswa aktivis yang setiap tahunnya berganti, sedangkan volunteer adalah sukarelawan yang mengabdikan diri di GCAT.
Kalau buat penerima beasiswa aktivis, GCAT adalah tugas utamanya karena penugasa dari beasiswa aktivis itu sendiri adalah membuat gerakan sosial yang berkelanjutan. Kalau sudah jadi alumni beasiswa aktivis bisa ditarik jadi donatur sekaligus pembimbing untuk penerima beasiswa aktivis selanjutnya. So, silaturahim tetap berjalan ya :D.
Kalau buat volunteer, GCAT adalah sarana mengembangkan diri dan belajar megabdi untuk masyarakat. Kalau alasan utama penulis ikut itu untuk belajar memberi beasiswa untuk orang lain, belajar cari donatur, dan yang jelas ini ladang amal sekaligus juga bisa jadi lapangan pekerjaan buat banyak orang di masa yang akan datang.
Makin penasaran sama GCAT? Mau tahu lebih banyak tentang GCAT? Sgera tanya-tanya ke teman kalian yang tergabung d GCAT ya..
tanda yang tergabung di GCAT apa? di belakang nama medsosnya ada marga Gerakancintaanaktani..
Contoh : Dafidsuki Gerakancinta anakTani,
Ok, sudahan ya ngetiknya capek hehe,, semoga bermanfaat dan yang mau gabung jadi pengelola atau volunteer bisa bersiap2 ya...
Pendaftaran pengelola atau Open Recruitment Beasiswa Aktivis Nusantara 2014 sampai 31 januari 2014.. lebih lengkap ke beastudiindonesia/net
Yang mau daftar volunteer bisa kapan aja.. langsung ke twitter atau fb GCAT ya..
https://twitter.com/CintaAnakTani
https://www.facebook.com/pages/Gerakan-Cinta-Anak-Tani/387159401365229?fref=ts
Bye..
Semangat berkontribusi untuk pertanian Indonesia.. :D
Semangat pagi sampai malam datang..
Gerakan Cinta Anak Tani 2012
Rabu, 8 Januari 2014
Selasa, 9 Julai 2013
Warna-warni Indonesia
Negara Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke yang memiliki 5 pulau
terbesar dan pulau-pulau kecil lainnya. Indonesia kaya akan sumber daya
alamnya, kehidupan dari Indonesia pun tak terlepas dari ‘pertanian’. Kekayaan
yang dimiliki harusnya mampu menjadikan seluruh warga negaranya sejahtera,
karena memang Pertanian yang merupakan sektor penting bagi Indonesia. Kekayaan
yang dimiliki Indonesia tersebar diseluruh pulau dan warga negaranya pun tak
lepas dari petani sesuai dengan keadaan dikawasan masing-masing. Jika mereka
yang berada dipegunungan, mereka bisa memanfaatkannya dengan bercocok tanam, dll.
Dan jika mereka tinggal didaerah pantai, maka profesi yang dijalaninya adalah
sebagai nelayan. Namun nyatanya, kesejahteraan warga negara mungkin hanya ada
ditulisan-tulisan, harapan, atau bahkan
cita-cita semu yang selalu diumbar oleh para pejabat negara sebagai ecek-ecek
saja. Tidak sedikit masyarakat yang menjadi pengemis dinegaranya sendiri,
menjadi pembantu dinegaranya sendiri, mereka mungkin tidak tahu betapa kayanya
Indonesia ini. Namun apa daya jika sang penguasa membuat masyarakat Indonesia
seperti ‘Kerbau diCocok hidungnya’ sehingga
hanya bisa berkata ‘iya’ untuk semua yang diperintahkannya.
Salah
satu fakta nyata yang dapat saya jelaskan bahwa belum semua masyaraka Indonesia
sejahtera adalah ketika saya datang ke Sungai Ciliwung. Ya sungai yang selalu
menjadi sorotan saat musim hujan datang, karena sungai inilah yang menjadi
jalan air dari bogor ke Jakarta . Biasanya di Ibu kota Jakarta, masyarat yang
tidak mempunyai rumah menempati kolong Jembatan, area pinggiran rel kerta api,
bantaran sungai, tapi say amnenemukan kali ini benar-benar disungai. Mereka
menjadikan sungai Ciliwung sebagai
tempat tinggal mereka, dan ini membuktikan bahwa kekayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia tidak menjamin kesejahteraan masyarakat .
Sebenarnya,
mereka juga tidak menginginkan untuk tinggal ditempat yang sangat jauh dari
kata layak. Mereka juga ingin menjadi masyarat yang lainnya, yang mempunyai tempat tinggal
layak untuk menjalani kehidupan yang normal. Namun Jakarta yang katanya
menjanjikan menjadikan mereka-mereka yang hidup didesa berbondong-bondong untuk
mengadu nasib di Ibu Kota ini, padahal di Jakarta mereka justru jadi gelandangan,
hanya menambah beban pemerintah, menambah jumlah angka kemiskinan saja . Hidup
didesa sebenarnya lebih menjamin, diDesa persaingan masih sedikit, asalkan kita
mempunyai kreatifitas dan kemampuan untuk menciptakan suatu usaha yang nantinya
akan berkembang dan bahkan bisa membantu warga lainnya yang menganggur. Dengan
begitu angka pengangguran akan berkurang, membantu pemerintah juga dan bisa
memberikan manfaat kepada orang lain.
Kini,
kemiskinan yang terus membayangi bangsa Indonesia masih menjadi hal yang serius
. Pemerintah yang belum aammpu mengatasi kemiskinan ini mungkin hanya butuh
waktu saja karena semuanya tidak kilat . Tapi jika kita melihat Pemerintah
sekarang ini apalagi wakil rakyat yang seharusnya membela dan bersorak demi
kepentingan warganya, nyatanya bersorak demi kepentingan pribadi memperkaya
diri sendiri yang akhirnya kemiskinan bertambah dan tidak teratasi. Dewasa ini,
Masyarakat sudah semakin kritis dan bisa
menilai sendiri kualitas Pemerintah yang akhirnya akan menganggap Pemerintah
sendiri rendah dan peraturan-peraturan bisa dilanggar tanpa rasa ada ketakutan
sedikitpun. Ini membuktikan mosi
ketidakpercayaan atas Pemrintah sudah sangat tinggi. Mayarakat butuh
pembaharuan demi membenahi bangsa ini.
Mengharapkan
pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarak selama ini memang sulit, sebut saja
jokowi yang diumbar-umbar calon pemipin yang baik nyatanya belum mampu
membenahi Jakarta . Dari itu, masyarakat
Indonesia harus bisa menilik hal apa saja yang ada di Indonesia ini yang bisa
mejamin kehidupan mereka . Pertanian yang sangat mendominasi kekayaan di
Indonesai ini harusnya lebih difokuskan lagi, nyatanya pertaniann mampu
memenuhi kebutuhan dan menjadi sumber utama kehidupan manusia .
Identitas
Indonesia sendiri adalah pertanian. Dari
itu mulailah membuat kebijakan yang mendukung pertanian karena pertanian
berkata tentang fakta kehidupan. Pertanian sangat menjamin kehidupan, jangan hanya
bergantung pada keputusan pemimpin. Keragaman yang terjadi di Indonesia ini
menjadikan warna-warni untuk Indonesia sendiri . Tapi dari sekian warna kitu,
pertanian lah yang harusnya bisa melunturkan warna-warni di Indonesia sehingga hanya ada satu warna
dinegeri kita ini .
The Story of Cisarua
Diawal juni kemarin menjadi pengalaman yang sangat berkesan
untuk saya dan teman-teman gerakan cinta aanak tani. Pagi itu, kami bersiap
untuk pergi kerumah teman kami termasuk sebagai peneriman manfaat GCAT juga
yaitu ojah. Sebelumnya rencana untuk mengunjungi rumah ojah sudah direncanakan
bersama . Kami berkumpul jam 8, tetapi saya, puloh dan hedi sedikit telat hehe,
kami kerumah ojah ditemani kak Yani yang imuuuuuuuuuuuut Setelah berkumpul
semua ,kami berangkat dengan angkutan umum jurusan puraseda, sebenarnya kami
tidak mau naik angkot itu karena tidak cukup tapi jika menunggu akan lama lagi dan
rumah ojah itu jaraknya jauh , akhirnya kami sepakat untuk naik walaupun
berdempetan seperti ikan cue yg hendak dijual
-_- Saya dan antik pun duduk didepan dekat pak supir yg hendak bekerja, mengendarai
mobil yang hendak berjalan brem brem breem *oke itu ngaco * yang lainnya duduk dibelakang yang mungkin
sebenarnya tidak cukup .
Oke mobil pun mulai jalan dengan
dikemudikan seorang supir karena jika tidak ada supir, waspadalah bisa jadi itu
mobil hantu -,- *ngaco lagi* . Saya sendiri sibuk dengan antik berbincang
tentang apapun yang saya dan antik ingat, sesekali pak supirnya juga ikut
nimbrung *so kenal, alibi mau kenalan* haha karena memang pak supirnya masih
muda jadi lebih pantas dipanggil bang supir . Yang dibelakang saya tidak
terlalu memperhatikan, mungkin mereka berpikir “bagaimana cisarua itu ? apakah
ada kehidupan ? *ngaco lagi* -_-
Karena perjalanan jauh, mungkin
kita sibuk dengan pikiran masing-masing yang bercabang kemana-mana -,- Akhirnya
kita telah dipenghunjung jalan Puraseda, kami pikir itu telah sampai nyatanya
belum, masih jauh. Oke kami melanjutkan
perjalanan, harusnya untuk memasuki daerah Cisarua hanya dengan akses ojeg,
namun karena kita ber-8 untuk naik ojeg sangat tidak mungkin, akhirnya kita
merayu pak supir eh bang supir untuk mengantar kita sampai ketujuan. Awal
memasuki wilayah Cisarua kami disuguhkan jalan bebatuan. Bang supir pun
keliatan sedikit kesulitan menerjang rintangan jalan tersebut -,- setelah lebih jauh memasuki wilayah Cisarua alias alamat rumah ojah,
hamparan hijau pun menyejukan hati, menyilaukan mata seakan mengucapkan
‘welcome to cisarua’ . Sejauh mata
memandang sejauh itu pula yang terlihat hanya hamparan padi nan hijau,
perbukitan yang menjadi pelindung, sungai yang membelah ditengah-tengah
persawahan, satu kata yang terlontar “Subhanallah” ini benar-benaar pemandangan
seperti dalam lukisan, indah sekali J
Setelah memanjakan mata akhirnya
kami sampai, bukan sampai langsung dirumah ojah karena jalan kerumah ojah tidak
cukup untuk mobil, akhirnya kami turun dan memutuskan untuk berjalan kaki saja
. Setapak demi setapak kami lalui,
berbagai hal menarik dapat kita temukan disana mulai dari bu tani yg sedang
menanam padi, sungguh pahlawan pangan dapat kita temui disini dengan mudah ;)
lalau pak tani yang sedang menggiring kerbaunya agar berjalan dengan rutenya,
lalu dari jauh terdengar suara seperti suara kaleng yang diadu-adukan, semakin
dekat semakin keras dan terlihatlah bahwa itu namanya gulundung *kata ojah*,
saya tidak tahu pasti bagaimana penggunaanya tapi katanya untuk menyaring hasil
dari pertambangan emas.
Dan setelah lewati lembah dan
gunung akhirnya sampai lah kerumah ojah yang beralamatkan kp.Cisarua RT 05/06
Ds. Purasari Kec. Leuwiliang. Perlu diketahui rumah ojah sangat nyaman dan
sejuk, samping rumah ada hamaparan hijau
padi lagi, depan rumah berdiri pohon mangga dan kolam ikan. Lebih nyamannya
lagi diatas kolam ikan itu dibangun yang namanya saung .
Sesampainya
disana tentu kita pun bersapa dengan ibu ojah tetapi ayah ojah tidak ada karena
menjalankan kewajibannya sebagai seorang pahlawan pangan!. Kami disuguhi
makanan khas sunda seperti jenar dan asoy.
Tak lama bercanda gurau, kami
segera menjalankan kewajiban kami sebagai pemuda/i Indonesia untuk terus
menuntut ilmu. Didampingi kak Yani kami belajar persiapan untuk mengikuti tes
SBMPTN agar masuk ke PTN yang kita idamkan, amiin. Mulai dari biologi, TPA,
ekonomi dan Geografi kami santap itu semua
Siang pun menjelang, dan memang
waktunya untuk memberi cacing diperut
yang kian bernyanyi -,- Pengertiannya ibu ojah sudah menyiapakan hidangan makan
siang dengan menu ikan goreng yg diambil langsung dari kolam depan rumah, tahu
goreng, tumis bayam, dan tak lupa samabal . Sangat nikmat menikmati pemandangan
hijau ditemani santapan pertanian pula apalgi makan bersama diatas saung
*lengkaplah*
Tak terasa waktu cepat berlalu,
sungguh terasa sebentar jika kita berada ditempat yang begitu nyaman dan indah,
bisa merasakan benar-benar aura pertanian dikampung desa Cisarua . Kami harus
segera pulang karena jarak pun menjadi kendala . Perjalanan pulang pun kami
menikmatinya dengan suguhan alam yang tiada habisnya, tak dapat dipungkiri
indahnya desa Cisarua ini . Besok, lusa atau nanti kami pasti mengunjungi
Cisarua lagi , thanks for ojah family’s J
Isnin, 27 Mei 2013
Sekilas GCAT & PASTA
Sekilas Tentang Gerakan Cinta Anak Tani (GCAT) dan PASTA
(Pestival Anak Tani)
GCAT merupakan wadah bagi mahasiswa
yang peduli akan kondisi pertanian di Indonesia. GCAT diinisisasi oleh teman
teman penerima beasiswa aktivis nusantara IPB pertama (tahun 2011). Awalnya,
gerakan ini membuat beasiswa untuk siswa SMA. Pilot project di SMA 1
Cibungbulang Bogor. Sebanyak 8 anak petani menerima beasiswa 200 ribu per bulan
selama 1 tahun yang dimulai Juli 2012 sampai Juni 2013. Mereka juga mendapatkan
pengembangan diri dengan diskusi mengenai character
building, tentang dunia pertanian, dan persiapan seleksi masuk perguruan
tinggi negeri. Tujuannya agar mereka dapat melanjutkan kuliah ke universitas
negeri, termasuk IPB, karena kita menginginkan bila kelak nanti mereka pun
memiliki ketertarikan menggeluti dunia Pertanian. Dana beasiswa GCAT dicari
dari donator baik institusi atau perseorangan (dosen, mahasiswa, wirausahawan di
sekitar IPB).
Pada 30 November 2012, telah
dilaksanakan PASTA pertama, dengan tema Memasyarakatkan dan Membumikan GCAT.
Acara dihadiri oleh anak Penerima beasiswa, orang tua anak-anak, pihak Dompet
Dhuafa, dengan pembicara Dr Arif Satria selaku Dekan Fakultas Ekologi Manusia.
Tujuan kegiatan agar mengenalkan GCAT kepada mahasiswa umum. Maka, diadakan
PASTA ke-2 untuk kembali mengenalkan kegiatan apa saja yang selama ini telah
dilakukan GCAT dalam bentuk pameran foto. Berbicara Pertanian, tentu IPB harus
berperan dan membuktikan langsung bahwa Indonesia mampu untuk kemandirian
pangan.
Tema dari PASTA ke-2 yaitu Membangun
Kecintaan Remaja Terhadap Pertanian dengan Musik, karena musik adalah salah
satu media yang tepat sesuai perkembangan zaman. Bentuk acara berupa Pameran
dan Tampilan Musik Nagasara Sabukinten, yang menampilkan lirik-lirik lagu
pertanian dan pembicara akan memberikan statemen mengenai lirik yang
terkandung. Dengan dilanjutkan diskusi oleh peserta yang hadir.
Selanjutnya tema tersebut
menghasilkan suatu gagasan, bahwa "Bertani Bukan Hanya Soal Hidup dan
Mati, Tetapi Entitas Budaya dan Seni." Dengan kondisi fakta pertanian
kekinian di Indonesia, miris rasanya hati ini kita sebagai civitas akademik
IPB. Maka, kami melakukan apa yang bisa kami lakukan, salah satu dengan acara
PASTA ke 2 ini.
oleh : Dafid Suki Kurniawan
Isnin, 22 April 2013
Rabu, 3 April 2013
The Last Weekend
Dipenghujung
bulan tanggal 31 maret saya menutupnya dengan kegiatan yang sangat berkesan dan
penuh wawasan. Bersama kawan-kawan Gerakan Cinta Anak Tani, kami berangkat
kekapus hijau nan teduh ‘IPB’ ,berangkat bersama dan disambut kakak-kakak
volunter disana . Tak lama menunggu kami disambut dengan kedatangan mba Rita
Mustikasari, saya sendiri dan kawan-kawan GCAT sebelumnya sudah bertemu beliau
ketika tempo hari kita diajak ka Suki (Volunter GCAT) ke sungai Ciliwung untuk
lebih peduli pada sungai. Bersama
Komunitas Peduli Ciliwung, kami anak-anak GCAT memulai diri kita masing-masing
untuk lebih peduli terhadap kehidupan sungai dan lingkungan sekitar. Dari
situlah, kami berjumpa lagi diminggu pagi itu (31 Maret 2013).
Setelah
dilakukan pembinaan dari kakak volunter, kami diajak mba Rita kemarkas
tempatnya para Pencinta Alam. Acara dimulai dengan makan bersama, dan
selanjutnya kita diajarkan mba Rita untuk belajar menulis dan membuat blogger .
Disamping itu mba Rita mengajarkan kita bagaimana memulai diri kita menjadi
bermanfaat dan bisa membantu orang lain. Berkata ‘jangan pedulikan dengan apa
yang kita tidak bisa tapi pedulikan dan fokuskan pada apa yang kita bisa dan
bagikan ilmu itu pada orang lain’ kurang lebih seperti itu kata-kata yang saya
ingat sampai detik ini . Awal acara saya
bersama kawan-kawan GCAT sudaah mendapat tantangan dari mba Rita Mustikasari
untuk langsung mempraktekan teori ‘just try’. Kita dibebaskan menulis apa saja
yang kita pikirkan, bebas mengeluarkan apapun itu dalam bentuk tulisan karena
dengan itu kita berlatih untuk berpikir dan mengasah kemampuan kita .
Manusia
sebelum menjadi dewasa melalui beberapa
tahap, melaui beberapa fase pertumbuhan dan perkembangan. Dimulai dari bayi
yang hanya bisa mengangis, lalu tumbuh mulai merangkak, sampai akhirnya remaja,
mulai berfungsinya alat-alat reproduksi dan akhirnya menjadi dewasa . Semua itu
melalui tahap demi tahap yang tidak bisa dilihat tapi ada buktinya. Ini juga
berlaku pada kehidupan. Kehidupan yang kita jalani ini mungkin sangat berat yang penuh dengan beban,
tapi kita semua pasti mengharapkan kelak
kehidupan kita akan sukses. Lalu bagaimana mengawali untuk kehidupan
sukses ?
Mba
Rita sendiri mengatakannya dengan ‘menulis’. Menulis ? Kata tersebut memang sangat jauh dengan kehidupan
sukses tapi justru berhubungan.
Menulis merupakan kegiatan yang
sangat sederhana, dalam menulis kita diajarkan
bagaimana menuangkan apa yang kita pikirkan dalam bentuk tulisan. Apa
saja bisa kita tulis yang terpenting kita mau
memulainya. Ternyata luar biasanya menulis dapat mengasah olah pikir
kita, karena menulis pun bukan hanya menulis
tapi harus disertai dengan hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang kita
miliki. Semakin banyak ilmu pen getahuan yang kita tahu maka semakin banyak
pula tulisan-tulisan yang bisa kita tuangkan dan pastinya akan sangat
bervariasi dan memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan ilmu yang
baru kita tahu ataupun yang kita pelajari.
Dengan
kemauan kita untuk menulis, itu juga menuntut kita lebih dan lebih lagi mencari
ilmu supaya banyak bahan yang akan kita jadikan tulisan. Dengan begitu ketika
kita menulis, sebenarnya ada ilmu baru yang kita ciptakan lagi . Semakin banyak
tulisan yang kita buat maka semakin banyak pula ilmu yang sudah kita tahu. Seperti dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 :”
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.” Orang-orang berilmu akan pula dimudahkan jalannya ke surga oleh Allah
dan senantiasa didoakan oleh para malaikat. Dengan begitu sangat jelaslah,
berlatih menulis akan membawa banyak manfaat untuk kita. Dan jika kita penuh
dengan ilmu, bukan tidak mungkin kehidupan sukses akan menjamin.
Setelah
belajar mengenai menulis, saya dan kawan-kawan GCAT diajak salah satu anggota
Lawalata untuk naik perahu karet didanau IPB, ilmu baru kita dapatkan lagi
mengenai cara mendayung, bagaimana penyelamatan saat perahu terguling dan masih
banyak lagi. Semua itu sangat bermanfaat untuk kita . Semua kegiatan terasa
kebersamaanya dan ketika pulangpun kita membawa oleh-oleh ilmu yang baru. Terimakasih untuk semuanya terutama mba rita dan kawan-kawan GCAT :)
Selasa, 2 April 2013
sungai
Sungai itu dalam suatu bayangan saya
terkesan indah, sejuk, dan tentunya ketika dipandang terasa nikmat apalagi
biasanya udara yang ada di sungai jauh lebih sejuk. Tapi sayangnya dewasa ini,
deskripsi tentang sungai itu berubah total. Sungai pada sekarang ini beralih
fungsi menjadi tempat pembuangan sampah yang kotor, bau dan berwarna (tapi
berwarna dalam artian yang negatif). Dan ketika melihat sungai pada zaman
dahulu dengan zaman sekarang ini sangat berebeda mungkin hampir 98 %.
Sungai
yang masih pada pendeskripsian yang aslinya mungkin sudah hampir jarang dilihat
lagi dan hanya ada pada sebagian kecil dan ditemukan pada tempat tertentu saja
mungkin. Sungai yang masih indah dan mengalir begitu jernih pasti masa ada
namun biasanya terjadi pada daerah yang berada disekitar orang-orang yang
mempunyai jabatan tinggi sehingga sungai tersebut masih terjaga dengan baik.
Sedangkan, sungai yang berada pada daerah sekitar warga sangat jauh berbeda dan
terkesan seperti tidak berguna karena tak ada orang yang perduli.
Padahal
sebenarnya sungai itu sebagian dari nyawa kita, karena sungai itu sangat
penting, penting untuk semua orang, untuk kini bahkan untuk masa depan kelak.
Sungai yang indah, bersih dan nyaman harus kita lestarikan bukan kita alih fungsikan
menjadi semakin kotor. Dan menjadi masalah jika sungai itu telah marah, maka
sungai itu akan menjadi bencana besar untuk kita semua dan akan menenggelamkan
kita. Maka sungai itu harus kita kembalikan kepada fungsi awalnya.
Langgan:
Catatan (Atom)